Oleh
indocarid
Selasa, 19 Januari 2016
Info .
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi telah menimbulkan banyak sekali perubahan dalam segi kehidupan tanpa terkecuali perubahan dalam bidang pendidikan.
Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu yang mengalami dampak perubahan dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Seluruh stake holder dalam administrasi satuan pendidikan harus memahami proses penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam acara pembelajaran.
Sembilan prinsip-prinsip integrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam acara pembelajaran dijabarkan secara rinci sebagai berikut:
- aktif, artinya memungkinkan peserta didik dapat terlibat aktif oleh adanya proses berguru yang menarik dan bermakna;
- konstruktif, artinya memungkinkan akseptor didik dapat menggabungkan ide-ide gres ke dalam pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami makna atau keinginan tahuan dan keraguan yang selama ini ada dalam benaknya;
- kolaboratif, memung kinkan peserta didik dalam suatu kelompok atau komunitas yang saling bekerjasama, membuatkan ide, saran atau pengalaman, menasehati dan memberi masukan untuk sesama anggota kelompoknya;
- antusiastik: memungkinkan akseptor didik dapat secara aktif dan antusias berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan;
- dialogis, artinya memungkinkan proses belajar secara inherent merupakan suatu proses sosial dan dialogis dimana akseptor didik memperoleh keuntungan dari proses komunikasi tersebut baik di dalam maupun luar sekolah;
- kontekstual, artinya memungkinkan situasi berguru diarahkan pada proses berguru yang bermakna (real-world) melalui pendekatan “problem-based atau case-based learning”;
- reflektif, artinya memungkinkan akseptor didik dapat menyadari apa yang telah ia pelajari serta merenungkan apa yang telah dipelajarinya sebagai episode dari proses berguru itu sendiri;
- multisensory, artinya memungkinkan pembelajaran dapat disampaikan untuk berbagai modalitas berguru (multisensory), baik audio, visual, maupun kinestetik;
- high order thinking skills training, artinya memungkinkan untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi (seperti duduk perkara solving, pengambilan keputusan, dan lain-lain) serta secara tidak langsung juga meningkatkan “ICT & media literacy.”
Peleburan TIK dalm proses pembelajaran menyebabkan perubahan tugas akseptor didik dari pasif menjadi aktif, hal ini pula yang menjadi salah satu ciri penerapan kurikulum 2013.
Peran guru TIK menjadi lebih luas tidak hanya sebagai guru mata pelajaran tetapi memiliki tugas terhadap siswa, guru dan tenaga kependidikan sehingga integrasi TIK dalam pembelajaran dan sistem pendidikan secara umum dapat berjalan optimal sebagaimana dirinci pada dibawah ini:
- Membimbing akseptor didik di sekolah untuk mencapai standar kompetensi lulusan pendidikan dasar dan menengah
- Memfasilitasi sesama guru dalam menggunakan TIK untuk persiapan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran dalam pendidikan dasar dan menengah
- Memfasilitasi tenaga kependidikan dalam mengembangkan sistem administrasi sekolah berbasis TIK.